PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA DAN MANFAAT TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI GAMPONG MEUNASAH PAPEUN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kewajiban dari seorang dosen untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan oleh dosen Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala di Gampong Meunasah Papeun Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar. Kegiatan tersebut diketuai oleh Ns. Maulina, M.Kep., Sp.Kep.Kom dan Ns. Asniar, M.Kep., Sp.Kom., Ph.D serta Ns. Budi Satria, MNS sebagai anggota tim pengabdian. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan kerjasama berbagai pihak yaitu mahasiswa K3S Stase Keperawatan Komunitas, perawat PKPR puskesmas Krueng Barona Jaya, dan juga kader kesehatan Gampong Meunasah Papeun.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa penyuluhan kesehatan tentang anemia dan manfaat tablet penambah darah pada masyarakat khususnya remaja putri. Kegiatan ini didasari oleh adanya data hasil pengkajian yang didapatkan mahasiswa Kepaniteraan Klinik Keperawatan Senior (K3S) terhadap 44 remaja Gampong Meunasah papeun Kecamatan Krueng Barona Jaya, didapatkan bahwa hanya 47,7 % yang mengetahui tentang anemia dan 9,1 % yang patuh mengkonsumsi tablet tambah darah secara teratur. Oleh karena itu, tim merasa perlu melakukan edukasi kepada remaja tersebut. Adapun tujuan kegiatan pengabdia kepada remaja putri tersebut adalah adanya penimgkatan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang penanganan anemia yang sering terjadi pada usia remaja serta meningkatkan penggunaan tablet tambah darah untuk mencegah terjadinya anemia.
Sebagaimana kita ketahui bahwa anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Rendahnya asupan zat besi sering terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi bahan makanan yang kurang beragam, seperti protein. Defisiensi zat besi lebih banyak terjadi pada remaja putri dibandingkan remaja putra dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.
Tingginya prevalensi anemia pada remaja, akan memberikan efek negatif terhadap kesehatan tumbuh kembang remaja. Dampak anemia pada remaja putri akan menyebabkan mudahnya terserang penyakit infeksi karena daya tahan tubuh lemah, mengalami penurunan kebugaran dan kecepatan berfikir karena oksigen yang sampai ke otot dan sel otak kurang, tidak bisa mencapai prestasi belajar yang baik dan juga hasil kinerja menurun. Dan nantinya akan berisiko anemia saat menjadi ibu hamil yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak optimal serta berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan serta kematian ibu dan anak