DELEGASI UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARI FAKULTAS KEPERAWATAN DALAM KEGIATAN KKN KEBANGSAAN DAN BERSAMA (KKN-KB) MELAKUKAN SOSIALISASI STUNTING DI KALIMANTAN TENGAH

DELEGASI UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARI FAKULTAS KEPERAWATAN DALAM KEGIATAN KKN KEBANGSAAN DAN BERSAMA (KKN-KB) MELAKUKAN SOSIALISASI STUNTING DI KALIMANTAN TENGAH

Salah satu mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala, Dara Nurhaliza terpilih menjadi salah satu dari 10 delegasi Universitas Syiah Kuala sebagai peserta kegiatan  KKN Kebangsaan dan Bersama (KKN-KB) ke-X Tahun 2022 yang dilaksanakan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Kegiatan KKN-KB ini dilaksanakan mulai dari tanggal 16 Juli 2022 sampai dengan 20 Agustus 2022. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah melakukan Sosialisasi Pencegahan Stunting. Kegiatan sosialisasi ini di selenggarakan pada Rabu, 05 Agustus 2022 yang dihadiri oleh mahasiswa KKN Kebangsaan, ibu -ibu PKK, dan masyarakat Desa Sidorejo lainnya. Kegiatan Sosialisasi stunting ini sejalan dengan kegiatan desa yaitu pengadaan Rembuk Stunting yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2022 di Balai Desa Sidorejo, Kecamatan Tamban Catur dan dihadiri oleh Camat Tamban Catur, Kepala Desa Tamban Catur, Sekretaris Desa, serta perangkat-perangkat desa lainnya.

Berdasarkan pemaparan pada saat kegiatan Rembuk Stunting, didapatkanlah data bahwa Desa Sidorejo terbebas dari adanya Stunting, namun  hal ini tetap patut untuk diwaspadai demi mempertahankan dan mencegah terjadinya stunting di Desa Sidorejo. Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Syiah Kuala, Dara Nurhaliza selaku narasumber menjelaskan definisi, gejala, penyebab, dampak, hingga pencegahan stunting pada anak. Sasaran untuk pencegahan ini yaitu remaja putri,  ibu yang sedang mengandung, ibu yang menyusui, serta orangtua selaku orang yang mengambil peran penting dalam pertumbuhan anak-anaknya. Harapan dari dilakukan sosialisasi ini adalah tidak ada lagi stunting pada anak dan seluruh informasi yang di berikan dapat terus menyebar di seluruh kalangan masyarakat sehingga dapat mengubah prevalensi stunting di Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya.